Setelah investasi awal untuk konsolidasi sistem yang berbeda tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program pengganti tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen ‘retail banking’.
Kantor pusat perusahaan :
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Jl, Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190 Indonesia
Telp : 14000, +62-21-52997777
Fax : +62-21-52997735
Kemudian dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang struktur perusahaan tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. Direktur Utamanya yang pertama adalah Robby Djohan. Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe.
Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojo sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut. Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar di sepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Kami terus mencari peluang bisnis yang saling menguntungkan yang menciptakan sinergi, membangun aliansi dan memperkuat bisnis pendukung kami dengan dan melalui anak perusahaan kami, terutama Mandiri Sekuritas di perbankan investasi, AXA Mandiri Layanan Keuangan di asuransi, Bank Syariah Mandiri di perbankan Syariah, Bank Sinar Harapan Bali di micro banking, dan Mandiri Tunas Finance di multifinance.
Pada 2011, Bank Mandiri mengakuisisi Mandiri AXA General Insurance (MAGI), perusahaan patungan antara Bank Mandiri dan AXA Societe Anonyme, untuk memperkuat penetrasi Bank Mandiri ke bisnis asuransi umum. Dengan berbagai anak perusahaan yang mendukung bisnis kami, kami semakin memperkuat posisi kami sebagai lembaga keuangan terkemuka di Indonesia.