Ingin Menegur Rekan Kerja Tanpa Terdengar Bossy? Yuk, Simak Caranya!

kerjabosRabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB
5 Cara Jitu Menegur Rekan Kerja Tanpa Terkesan Sok Mengatur
5 Cara Jitu Menegur Rekan Kerja Tanpa Terkesan Sok Mengatur

Kerjabos.com - Menegur rekan kerja adalah hal yang sulit. Kita mungkin merasa tidak enak atau takut merusak hubungan baik. Padahal, ada kalanya teguran memang diperlukan demi kelancaran pekerjaan bersama. Jika salah satu anggota tim melakukan kesalahan atau tidak menjalankan tugas dengan baik, hal itu bisa memengaruhi produktivitas seluruh tim.

Lalu, bagaimana caranya menegur rekan kerja tanpa terdengar sok mengatur atau bossy? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu coba.

1. Pikirkan Baik-Baik Sebelum Bertindak

Sebelum menegur, tanyakan pada diri sendiri, apakah teguran ini benar-benar diperlukan? Apakah perilaku rekan kerjamu memengaruhi pekerjaan orang lain atau hanya membuat kamu merasa tidak nyaman? Jika masalahnya kecil dan tidak berdampak besar, mungkin lebih baik diabaikan.

Namun, jika masalahnya serius, seperti rekan kerja yang sering terlambat deadline atau jarang merespons pesan, maka teguran perlu dilakukan. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada masalahnya, bukan pada emosi sesaat.

2. Cari Waktu dan Tempat yang Tepat

Jangan pernah menegur rekan kerja di depan umum, apalagi saat sedang meeting atau di hadapan atasan. Hal itu akan membuat dia merasa malu dan terpojok, sehingga kemungkinan besar dia akan bersikap defensif.

Ajaklah rekan kerjamu bicara secara pribadi di ruangan yang tenang atau saat waktu istirahat. Hal itu akan membuat suasana lebih santai dan dia bisa menerima masukan dengan lebih terbuka.

3. Gunakan Metode Sandwich

Metode sandwich adalah cara menegur yang halus, yaitu dengan menyelipkan teguran di antara dua kalimat pujian. Mulailah dengan pujian tulus tentang kontribusi atau etos kerjanya. Contohnya, “Aku suka banget cara kamu mempresentasikan ide-ide yang cemerlang di meeting tadi.”

Setelah itu, barulah sampaikan teguranmu dengan lugas. Fokus pada perilaku, bukan pada orangnya. Contohnya, “Namun, akhir-akhir ini aku perhatikan kamu agak sering terlambat mengumpulkan laporan. Apa ada kesulitan yang bisa kita diskusikan?”

Terakhir, akhiri dengan kalimat positif untuk membangun semangatnya kembali. Contohnya, “Aku yakin kamu bisa mengatasi ini, kok. Kita adalah tim yang kuat dan saling mendukung.”

4. Berikan Solusi, Bukan Sekadar Kritik

Teguran yang baik tidak hanya mengkritik, tetapi juga menawarkan solusi. Alih-alih hanya mengatakan, “Pekerjaanmu kurang rapi,” lebih baik katakan, “Coba cek lagi, ya, mungkin ada beberapa data yang terlewat. Kalau ada yang bingung, kita bisa kerjakan bersama.”

Pendekatan ini akan membuat rekan kerjamu merasa kamu peduli dan ingin membantunya, bukan hanya menyalahkannya. Dengan begitu, dia akan lebih termotivasi untuk memperbaiki diri.

5. Tetap Profesional dan Jaga Hubungan Baik

Setelah menegur, jangan mengungkit-ungkit masalah itu lagi. Perlakukan dia seperti biasa dan tunjukkan bahwa teguran itu hanya untuk perbaikan, bukan untuk merusak hubungan. Ingat, tujuan kita adalah menjaga kinerja tim tetap optimal, bukan mencari musuh.

Dengan menerapkan cara-cara di atas, kamu bisa menegur rekan kerja dengan lebih efektif dan profesional. Hubungan baik tetap terjaga, dan produktivitas tim pun meningkat.