Contoh Cover Letter Content Writer yang Dilirik HRD, Intip Rahasianya!

kerjabosKamis, 25 September 2025 | 16:42 WIB
Contoh Cover Letter Content Writer yang Dilirik HRD, Intip Rahasianya!

Siapa Bilang Cover Letter Itu Nggak Penting?

Kerjabos.com - Hai! Mau melamar kerja sebagai content writer? Pasti kamu sudah menyiapkan CV, portofolio, dan… cover letter? Nah, jangan sampai yang terakhir ini terlewat, ya! Banyak orang menganggap cover letter itu cuma formalitas. Padahal, surat ini justru bisa jadi pembeda antara lamaranmu dengan ratusan pelamar lain.

Bayangkan, HRD menerima tumpukan lamaran kerja. Mereka pasti lelah membaca semua CV dan portofolio. Di sinilah cover letter berperan. Cover letter yang bagus akan langsung menarik perhatian mereka dan membuat mereka penasaran untuk melihat portofolio kamu. Kalau cover letter-nya asal-asalan, ya jangan heran kalau lamaranmu langsung disingkirkan.

Struktur Cover Letter Content Writer yang Bikin HRD Terkesan

Menulis cover letter itu seperti storytelling. Kita harus tahu apa yang ingin kita sampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya agar menarik. Ini dia struktur dasar yang bisa kamu ikuti agar cover letter content writer kamu tampak profesional dan meyakinkan.

1. Pembukaan yang Memukau

Bagian pembuka ini harus langsung to the point. Tuliskan nama kamu, posisi yang kamu lamar (misalnya, Content Writer), dan dari mana kamu mendapatkan informasi lowongan tersebut. Jangan lupa, sapa HRD atau manajer rekrutmen secara spesifik jika kamu tahu namanya. Ini menunjukkan bahwa kamu serius dan sudah melakukan riset.

  • Contoh: Yth. Bapak/Ibu [Nama HRD], dengan surat ini saya ingin melamar sebagai Content Writer seperti yang diiklankan di LinkedIn.

2. Paragraf Pertama: Tunjukkan Antusiasme Kamu

Di sini, kamu bisa mulai bercerita. Jelaskan mengapa kamu tertarik dengan perusahaan dan posisi tersebut. Sebutkan beberapa hal spesifik tentang perusahaan yang kamu kagumi, misalnya visinya atau proyek terbaru mereka. Ini akan menunjukkan bahwa kamu tidak hanya melamar asal-asalan, tapi benar-benar ingin bergabung dengan mereka.

  • Contoh: Saya selalu mengikuti perkembangan [Nama Perusahaan] dan sangat mengagumi bagaimana perusahaan ini berhasil menciptakan konten yang edukatif dan relevan. Dengan pengalaman dan passion saya di bidang penulisan, saya yakin bisa berkontribusi positif di sini.

3. Paragraf Inti: Jual Skill dan Pengalamanmu!

Ini adalah bagian paling krusial. Jelaskan skill dan pengalaman yang kamu miliki yang relevan dengan posisi content writer. Sebutkan pencapaianmu dengan data atau angka yang spesifik. Misalnya, berapa banyak artikel yang sudah kamu tulis, berapa peningkatan traffic yang kamu hasilkan, atau seberapa baik performa kontenmu di media sosial.

  • Contoh: Selama 2 tahun terakhir, saya telah menulis lebih dari 200 artikel blog untuk [Nama Perusahaan Sebelumnya] dan berhasil meningkatkan organic traffic sebesar 30%. Saya juga mahir dalam SEO on-page, riset keyword, dan mengoptimalkan konten untuk berbagai platform.

4. Penutup yang Kuat

Di bagian ini, kamu bisa menyimpulkan kembali mengapa kamu adalah kandidat yang ideal. Tunjukkan bahwa kamu tidak sabar untuk berdiskusi lebih lanjut dalam wawancara. Jangan lupa, sampaikan terima kasih atas waktu dan perhatian mereka.

  • Contoh: Dengan portofolio yang saya lampirkan, saya yakin dapat membuktikan kemampuan saya. Saya sangat menantikan kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai posisi ini. Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.

Tips Tambahan Biar Cover Letter-mu Lolos Seleksi

Selain struktur di atas, ada beberapa tips lagi yang bisa bikin cover letter content writer kamu makin bersinar.

1. Hindari Template yang Itu-Itu Saja

HRD bisa tahu mana cover letter yang dibuat dari template dan mana yang dibuat dari hati. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu kaku dan formal. Buatlah cover letter yang personal dan otentik. Bicaralah seolah-olah kamu sedang berbicara langsung dengan HRD.

2. Perhatikan Detail

Kesalahan ketik atau tata bahasa bisa jadi bencana. Pastikan kamu membaca ulang cover letter-mu berkali-kali sebelum mengirimkannya. Kamu bisa minta teman untuk membacanya juga, agar ada perspektif lain.

3. Sesuaikan untuk Setiap Perusahaan

Ini penting banget! Jangan kirim cover letter yang sama ke semua perusahaan. Sesuaikan isinya dengan profil dan kebutuhan perusahaan yang kamu lamar. Sebutkan nama perusahaan dan posisi yang kamu lamar secara spesifik. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak asal melamar dan benar-benar fokus pada perusahaan tersebut.

4. Gunakan Gaya Penulisan yang Kamu Kuasai

Sebagai content writer, kamu harus menunjukkan gaya menulismu. Jika kamu melamar di perusahaan yang terkenal santai, kamu bisa menulis cover letter dengan nada yang lebih ringan. Sebaliknya, jika melamar di perusahaan yang lebih formal, sesuaikan bahasanya. Ini adalah kesempatan emas untuk memamerkan skill menulismu!

Menulis cover letter content writer memang gampang-gampang susah. Tapi, dengan struktur dan tips di atas, kamu bisa menciptakan surat lamaran yang tidak hanya menarik, tapi juga bisa membuat HRD terkesan. Jadi, jangan sepelekan cover letter, ya! Anggap ini sebagai pintu gerbang menuju pekerjaan impianmu.