Kerjabos.com - Setiap kali kita memulai bisnis, salah satu hal pertama yang dipikirkan pasti soal branding. Betul enggak? Kita mau bisnis kita punya nama yang keren, logo yang unik, dan identitas yang gampang diingat. Tapi, sadar enggak sih, banyak banget pebisnis yang justru jatuh di tahap ini?
Alih-alih membuat mereknya dikenal, mereka malah melakukan kesalahan-kesalahan fatal yang bikin bisnisnya sulit berkembang. Nah, biar kita enggak ikutan salah jalan, yuk, kita bahas 5 kesalahan umum dalam branding dan cara mengatasinya!
1. Branding yang Tidak Konsisten, Bikin Pelanggan Bingung
Ini kesalahan yang paling sering terjadi. Coba bayangkan, hari ini logo bisnis kamu warnanya biru, besok diganti jadi merah. Konten di Instagram pakai bahasa formal, tapi di TikTok pakai bahasa gaul. Lama-lama pelanggan bingung, sebenarnya identitas bisnis kamu itu apa sih?
Cara Mengatasinya:
Buatlah pedoman merek yang jelas. Pedoman ini harus mencakup semuanya, mulai dari palet warna, jenis huruf, gaya bahasa, sampai cara berkomunikasi di media sosial. Patuhi pedoman ini di semua platform, mulai dari website, media sosial, hingga kemasan produk. Konsistensi adalah kunci agar merek kamu kuat dan mudah dikenali.
2. Tidak Punya Target Pasar yang Jelas
Branding itu seperti mengirimkan surat cinta. Kalau kita enggak tahu mau mengirim ke siapa, suratnya bakal nyasar. Begitu juga dengan branding. Kalau kita enggak tahu siapa target pasar kita, branding yang kita buat bakal terasa hambar dan tidak menarik.
Cara Mengatasinya:
Lakukan riset target pasar secara mendalam. Tanyakan pada diri sendiri: Siapa pelanggan ideal kita? Berapa usianya? Apa minat mereka? Di mana mereka biasanya menghabiskan waktu? Dengan mengetahui jawaban ini, kita bisa menyesuaikan branding agar lebih relevan dan menarik bagi mereka.
3. Ikut-ikutan Tren Tanpa Pikir Panjang
Tren memang menarik, tapi jangan sampai kita cuma ikut-ikutan tanpa memikirkan apakah tren tersebut cocok dengan nilai dan identitas merek kita. Misalnya, bisnis kamu menjual produk ramah lingkungan, tapi branding kamu terlihat mewah dan boros. Ini namanya enggak nyambung!
Cara Mengatasinya:
Pelajari dan kenali nilai inti dari bisnis kamu. Jadikan nilai tersebut sebagai pedoman utama dalam membuat setiap keputusan branding. Tren boleh saja diikuti, asalkan bisa disesuaikan dan tidak merusak identitas merek yang sudah dibangun.
4. Melupakan Kisah Merek (Brand Story)
Setiap merek punya cerita di baliknya. Kenapa bisnis ini ada? Apa yang membedakan bisnis kamu dengan yang lain? Kisah merek yang kuat bisa membangun ikatan emosional dengan pelanggan, membuat mereka merasa lebih dekat dengan bisnis kita.
Cara Mengatasinya:
Tuliskan kisah merek yang autentik dan menarik. Ceritakan tentang tantangan yang pernah dihadapi, motivasi di balik produk, atau misi yang ingin dicapai. Gunakan cerita ini di website, media sosial, atau bahkan di kemasan produk. Biarkan pelanggan merasa bahwa mereka adalah bagian dari perjalanan bisnis kita.
5. Tidak Punya Jaminan Kualitas
Branding yang bagus harus diimbangi dengan kualitas produk atau layanan yang sama bagusnya. Kalau kita punya logo yang keren, tapi produknya mengecewakan, pelanggan akan merasa tertipu. Ini bisa menghancurkan reputasi bisnis dalam sekejap.
Cara Mengatasinya:
Fokus pada kualitas produk atau layanan yang terbaik. Pastikan produk yang kita jual sesuai dengan janji yang kita berikan. Branding bisa menarik pelanggan datang, tapi kualitaslah yang akan membuat mereka kembali lagi dan lagi.
Intinya, branding itu bukan cuma soal logo atau warna, tapi lebih dari itu. Ini tentang membangun citra, identitas, dan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kita bisa membangun merek yang kuat, dikenali, dan dicintai oleh banyak orang.





