Kerjabos.com - Kompor gas Quantum, yang dahulu populer, kini menghadapi kenyataan pahit. Penjualan kompor ini merosot tajam hingga menyebabkan pabriknya gulung tikar.
Di pasar Ciputat, para pedagang mengungkapkan bahwa kompor Quantum kalah pamor dibanding merek lokal maupun impor.
“Jarang ada yang tanya Quantum, kebanyakan nanya merek lain seperti Rinnai atau Miyako. Jadi, kita hanya stok kompor satu tungku aja,” ujar seorang pedagang di Toko Bintang Ciputat, Selasa (10/9/2024).
Toko-toko di kawasan ini tak hanya menjual kompor Quantum. Merek seperti Myvo, Hachi, hingga Hock lebih diminati konsumen. Faktor harga menjadi pertimbangan utama, sehingga pedagang cenderung tidak mengandalkan satu merek saja.
“Hock lebih diminati, apinya lebih besar dan tebal, kualitasnya bagus. Quantum apinya kecil, kurang menarik. Hock Medan misalnya, harganya Rp 465 ribu. Rinnai juga dulu terkenal, tapi sekarang kualitasnya menurun. Saya pakai di rumah setahun, sudah ada masalah,” ungkap pedagang tersebut.
Pedagang lain dari toko Multi Jaya Elektronik juga mengakui bahwa kompor Quantum sudah tidak banyak dicari.
“Quantum dua tungku belum masuk, yang laku sekarang lebih banyak Rinnai atau Miyako. Jarang ada yang nanya Quantum belakangan ini,” ujarnya.
Haryati, salah satu pembeli yang sedang mencari kompor, mengatakan ia tidak terpaku pada satu merek. “Yang penting harganya sesuai dan tahan lama. Saya lebih suka beli langsung dibanding online, biar bisa lihat barangnya dulu,” tuturnya.
Kondisi kompor Quantum saat ini mencuri perhatian, terutama setelah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 511 pekerja.
PT Aditec Cakrawiyasa, produsen kompor, regulator, dan selang dengan merek Quantum, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 22 Juli 2024.
Perusahaan yang berlokasi di Jalan Raya Serang, KM 15, Desa Talagasari, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, ini akhirnya tak mampu bertahan akibat penurunan penjualan dan lonjakan utang.